Saturday, February 20, 2021

SAMA GA ADA JUDUL JUGA


Beginini nih,memaksa adalah cara raksasa yang rakusa, memuja adalah cara pujangga dan yang mendamba, memaksa pujangga juga bisa, ada, Hei, sembari menarik lenganmu, jangan kesitu Cinta bahaya sini aja, menatap tajam, kuusap pipi, dikit-dikit tenggelam aduuuh terpesona, begitu, selebihnya kalian cintakan sendiri Cinta kalian mungkin kalian keplak manja, jewer, jitak, tinju boleh saja asal dengan cinta, karna ini Cintaku soalnya jadi caraku begitu, tolong kalian bikin cinta sendiri tolong.


Trus begini juga nih memuja juga ada yang seperti ini, bayangin, sambil senyam-senyum terpukau ididiiih hmmmm wangi bner kek kuburan baru, sambil kedip dikit boleh, kedip banyak boleh terserah satu atau dua mata. Oiya tunggu dlu, kalau ikut seperti ini bakat sedikit, klo ga bakat jangan maksa tolong.

Dalam Puisi yang Aku

Bacalahjikainginmembacanya, Aku

Bagilahuntukorangyangingin kau bagi
Berilahuntukorangyang kau bagi
Kasihlahuntukorangyangingin kau kasihi
Sayanglahpadaorangyangingin kau sayangi
Cintailahorangyangingin kau cintai
Semuapadamuselagi kau disinidisisikubersamaku dalamhidupku.

ENTAR JUDULNYA

Dulu sekali aku bertemu Cinta
Tak ingat itu kapan
Dulu duakali aku bertemu Cinta
Tak masuk dalam ingatan

Setelah lamunan disajak atas, ku tertawa berkata
Yang kuingat itu kamu entah sampai kapan

Sunday, April 15, 2018

Rindu-ku

Kekasih mana
yang tak merindukan
Kekasihnya.
Yang tak meninggalkan
sepenggal sajak-rindupun
dalam Kertasnya.

"Tuhanku membuatku merindukanmu."

Wednesday, April 11, 2018

Aku dan Pak Tuhan

Baru saja aku menyelesaikan urusanku dengan Pak Tuhan, susah, payah, letih, resah aku membuat proposal-proposal bualan, tentang ini, tentang itu.

Urusan ku tak pernah membuat repot Pak Tuhan, permintaan-permintaanku juga tak pernah membuat Pak Tuhan merah justru Pak Tuhan malah tertawa melihat mimik wajahku, Pak Tuhan firman, aku datang hanya membawa mimik wajah yg lelah, resah, sedih, bahagia, payah, suka, duka saja, tak pernah minta seperti halnya orang-orang lain yg datang kepada Bapak. Masih sambil tertawa-tawa dan mengelus-elus ubun-ubun kepalaku.

Disitu aku jadi merasa bersalah juga malu, tapi tidak sepenuhnya, Pak Tuhan tau caraku datang yang tidak dengan Verbalitas namun dengan Ekspresi. Aku difirman "Dasar Bocah.", Sebab Aku lucu. Dan itu bermakna Tahqir.

Aku tahu, Pak Tuhan itu segala Maha , mulai dari Pengasih, Penyayang, Raja, Suci, ada Sembilan Puluh Sembilan semua yang menghuni Langit serta Bumi paham betul.

Pak Tuhan -Maha- tahu Aku diberi rasa memiliki syukur yang cukup tinggi, itu sebabnya Aku tak melulu datang dengan permintaan-permintaan jika saat di "5 Waktu Datang."

Singkatnya Aku Datang tak meminta pada Pak Tuhan bukan seakan-akan Aku menganggap Pak Tuhan tak bisa membantu, tapi itu karena Aku akan berusaha dengan penuh kesungguhan - man jadda wa jada-, kesabaran -man sobaro Dzofiro-, Berserah -wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, wa man yatawakkal 'alallah fahuwa hasbuh, innallaaha baalighu amrihi, qod ja'alallah likulli syai in qodroo-  punya banyak rencana-rencana yg telah disusun rapih tiap bulannya, tiap tahunnya, tiap windunnya, intinya begini Pak Tuhan punya banyak rencana-rencana ditiap waktunya.

                           °°°

Kali itu - setelah Pak Tuhan bilang -, Aku datang kepada Pak Tuhan dengan wajah kiri terang, wajah kanan redup.

Aku mengetuk pintu, yang didalam tau ada aku diluar, kemudian dari dalam terdengar firman masuk, Aku masih seperti biasa, masuk masih dengan Ekspresi, Pak Tuhan senyum dengan Maha kepadaku.

" Apa ada yang salah denganmu." firman Pak Tuhan padaku dengan senyumnya yang Maha. Maha Hangat kurasa.

Seperti sebelumnya Aku hanya diam saja, Aku sangat ingin menangis saat Tuhan firman kepadaku seperti itu.

Bersambung...

Kusisir Rambutmu, Jagoan

Kusisir pelan Rambut Ikal Indah kecilmu
Agar tetap indah mulai tiap pagi
ketika matahari menghai; menyapa didepan rumah dengan fajar sutranya

" Mengapa tetap kau sisir Rambutku, kan Ikal?", Ujarmu melengok kebelakang

" Tak apa,"
kuberi rekah senyum
Mengalihkan pandangan agar kembali melihat ke depan, pelan

Sampai Kau melihat lagi Sutra Senja...
Aku menyisir Rambut Ikal Indah Kecilmu

Mata-ku

Mataku sama seperti matamu
Yang kadang teduh juga sembab dan layu

SAMA GA ADA JUDUL JUGA

Beginini nih,memaksa adalah cara raksasa yang rakusa, memuja adalah cara pujangga dan yang mendamba, memaksa pujangga juga bisa, ada, Hei, s...